8 (Delapan) Keterampilan Dasar Mengajar (KDM)
Keterampilan dasar
mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan
perangkat, (Sydney Micro Skills, 1973) (Harjati, 2008).
Keterampilan
mengajar guru adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi
pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar
antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang
tepat dan penguasaan kelas yang baik (Alby, 2011).
Turney (1973) mengemukakan 8 (delapan) keterampilan dasar mengajar,
yakni:
Pertama, keterampilan bertanya yang
mensyaratkan guru harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas,
baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut (Sutiyono,
2010).
Ciri-ciri :
-
Jelas dan singkat.
-
Pemberian acuan (Structuring)
-
Pemusatan (Focusing)
-
Berikan waktu yang cukup.
-
Informasi yang lengkap.
Contoh :
Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air.
Terutama bila tidak ada/sedikit tranaman yang tumbuh di permukaan tanah itu.
Coba jelaskan permukaan tanah yang mudah menyebabkan erosi tanah oleh air.
Kedua, keterampilan memberi
penguatan. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan
karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian
(Sutiyono, 2010).
Ciri-ciri :
-
Memperhatikan siapa sasarannya.
-
Penguatan diberikan dengan
hangat dan penuh semangat.
-
Harus bermakna bagi siswa.
Contoh :
Guru menggunakan kata “bagus” bila ada
murid yang menjawab pertanyaan dengan baik.
Ketiga, keterampilan mengadakan
variasi, baik variasi dalam gaya mengajar, penggunaan media dan bahan
pelajaran, dan pola interaksi dan kegiatan (Sutiuyono, 2010).
Ciri-ciri :
-
Relevan dengan tujuan yang
ingin dicapai.
-
Sesuai dengan materi dan latar
belakang social budaya serta kemampuan siswa.
-
Berlangsung secara
berkesinambungan.
-
Dilakukan secara wajar dan
terencana.
Contoh :
Seorang Guru diawal mata pelajaran
menggunakan metode ceramah kemudian diselingi dengan metode tanya jawab mau tak
mau siswa akan mempunyai keseriusan dalam memperhatikan pelajaran (Alby, 2011).
Keempat, keterampilan menjelaskan yang
mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan kehidupan
sehari-hari. Setidaknya, penjelasan harus relevan dengan tujuan, materi, sesuai
dengan kemampuan dan latar belakang siswa, serta diberikan pada awal, tengah,
ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan (Sutiyono, 2010). Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan
disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan
(Alby, 2011).
Ciri-ciri :
Merencanakan:
1) Isi pesan (materi)
2) Penerima pesan (siswa)
b. Menyajikan suatu penjelasan
1) Kejelasan
2) Penggunaan contoh dan ilustrasi
3) Pemberian tekanan
4) Balikan (Harjati 2008)
Contoh :
Menjelaskan bagian-bagian rumah dengan
menggunakan media bunga asli.
Kelima, keterampilan membuka dan
menutup pelajaran. Dalam konteks ini, guru perlu mendesain situasi yang beragam
sehingga kondisi kelas menjadi dinamis (Sutiyono, 2010).
Cirri-ciri :
Komponen Membuka
1) Menarik perhatian siswa
2) Menimbulkan motivasi
3) Memberikan acuan
4) Membuat kaitan
b. Komponen Menutup
1) Meninjau kembali
2) Mengevaluasi (Harjati, 2008)
Contoh :
Contoh membuka
pelajaran; Guru: Nah anak- anak ! pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari
suatu pokok pelajaran baru tentang “Shalat” tetapi sebelum memulai pelajaran
maka coba perhatikan gambar ini? Ya. Kamu Una! Dan seterusnya. Sedangkan
menutup pelajaran biasanya Guru merangkum materi pelajaran atau membuat garis
besar dari mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa memperoleh gambaran
yang jelas tentang isi pelajaran. Biasa juga Guru mengajukan beberapa
pertanyaan tentang isi materi pelajaran atau memberi tugas rumah kepada siswa
(Alby, 2011).
Keenam, keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil. Hal terpenting dalam proses ini adalah mencermati
aktivitas siswa dalam diskusi (Sutiyono, 2010).
Ciri-ciri :
Memusatkan perhatian
2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat
3) Menganalisa pandangan siswa
4) Meningkatkan urunan siswa
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6) Menutup diskusi (Harjati, 2008)
Contoh :
Membimbing dan
mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok.
Ketujuh, keterampilan mengelola
kelas, mencakupi keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, serta pengendalian kondisi belajar
yang optimal (Sutiyono, 2010).
Cirri-ciri :
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Meliputi:
1) Menunjukkan sikap tanggap
2) Membagi perhatian
3) Memusatkan perhatian kelompok
4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
5) Menegur
6) Memberi penguatan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan
pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
1) Modifikasi tingkah laku
2) Pengelolaan kelompok
3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah (Harjati, 2008).
Contoh :
Penghentian tingkah laku anak didik
yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu
penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif
(Alby, 2011).
Kedelapan, keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan, yang mensyaratkan guru agar mengadakan
pendekatan secara pribadi, mengorganisasi-kan, membimbing dan memudahkan
belajar, serta merencanakan dan melaksana-kan kegiatan belajar-mengajar (Sutiyono,
2010).
Ciri-ciri :
Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara
pribadi
2) Keterampilan Mengorganisasikan
3) Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar
siswa
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (Alby, 2011).
Contoh :
Membimbing siswa dalam mempersiapkan
diri mengikuti lomba.
Sumber :
Alby, Badarudi. 2011. Keterampilan Dasar Mengajar. http://www.ayahalby.wordpress.com.
Diakses, Jumat, 23 September 2011.
Harjati, Purwiro. 2008. Keterampilan Dasar Mengajar. http://www.purjatifis.blogspot.com/2008/03/keterampilan-dasar-mengajar.html.
Diakses, Jumat, 23 September 2011.
Sutiyono. 2010. 8 Keterampilan Dasar Mengajar. http://islamia.sch.id.
Diakses, Rabu, 21 September 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar