Senin, 15 Juli 2013

SISTEM RANGKA



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergarak secara aktif. Dan alat gerak vertebrata adalah tulang berfungsi sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, karena mempunyai kemampuan berkontraksi atau berkerut.
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot.
1.                  Jenis Tulang
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya, tulang dibedakan menjadi dua yaitu :
    1. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matrik berupa kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe, yaitu : tulang rawan hialin, elastis, dan serat.
    1. Tulang (Osteon)
Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.
Tulang tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut :
1)      Osteoblas
Merupakan sel tulang muda yang akan menbentuk osteosit.
2)      Osteosit
Merupakan sel-sel tulang dewasa.
3)      Osteoprogenator
Merupakan sel khusus, yaitu derivat mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat di bagian luar membran (periostium)


4)      Osteoklas
Merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.
2.                  Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilakan dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalam nya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga mnempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar, atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan syaraf  membentuk suatu sistem yang disebut sistem havers.
Disekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak, di dalam senyawa protein ini terdapat pula kapur dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengeras. Proses penulangan ini disebut osifikasi.
3.                  Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, terdapat 3 macam bentuk utama tulang yaitu:
a.                   Tulang Pipa ( Tulang Panjang )
Tulang pipa terbentuk tabung dan pada umumnya  berongga. Di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta dan tulang pengumpil.
            Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bagian tengah disebut diafisis kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis
b.                  Tulang Pipih
            Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga rtulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
c.                   Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.
d.         Tulang Tak Berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tertentu. Tulang ini terdapat         di wajah dan tulang belakang.
4.                        Fungsi Tulang
a)                  Memberi bentuk tubuh
b)                  Melindungi alat tubuh yang vital
c)                  Menahan dan menegakkan tubuh
d)                 Tempat perekatan otot
e)                  Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor
f)                   Tempat pembentukan sel darah
g)                  Tempat menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang.
5.                        Hubungan Antar Tulang
Agar artikulasi ( hubungan antar tulang ) dapat bergerak, diperlukas struktur ksusus yang di sebut sendi. Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu sinatrosis, anfiantrosis, dan diatrosis.
a)                  Sinatrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan antar tulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga sama sekali tidak dapat digerakkan.
Ada dua tipe utama sinatrosis, yaitu suture, dan sinkondrosis.
Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang hubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
b)                  Amfiatrosis
Amfiatrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit geraka. Amfiatrosis dibagi menjadi dua, yaitu: simfisis dan sindesmosis. Pada simfisis sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya, sendi antar tulang betis dan tulang kering.
c)                  Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartrosis disebut juga hubungan sinovial yang dicirikan oleh keleluasaannya dalam bergerak dan fleksibel. Sendi ada yang dapat bergerak kesatu arah dan dapat pula yang bergerak keberbagai arah. Ciri-ciri diartrosis antara lain :
§     Permukaan sendi di balut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous ( menyerabut )
§     Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membran jaringan ikat yang disebut membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk mengurangi gesekan.
§     Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligamen dan ada yang tidak.
§     Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut

Hubungan antar tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagi berikut :
1.                  Sendi Engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya, sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
2.                  Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros, misalnya sendi antar tulang hasta dan pengumpil dan sendi antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.



3.                  Sendi Pelana atau Sela
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya, sendi antar tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
4.                        Sendi Kondiloid atau Elipsoid
Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
5.                  Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol, bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi antar tulang bahu dan lengan atas, dan antar tulang gelang dan penggul dan paha.
6.                  Sendi Luncur
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata, sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Misalnya, sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka, dan tulang belikat.

  
BAB 2
PEMBAHASAN


SISTEM RANGKA

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka .Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Secara garis besar,rangka manusia dibagi menjadi dua,yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
a. Rangka Aksial
Rangka aksial terdiri tulang tengkorak,tulang belakang          (vertebra),hioid,tulang dada dan tulang rusuk.
b. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri dari tulang lengan,tulang telapak  tangan,tulang tungkai,tulang telapak kaki,tulang pinggul, dan tulang bahu.

Struktur Rangka  dibedakan menjadi:
1.                        Bagian Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
Bagian Tengkorak, meliputi :
a. Bagian Tempurung Otak / Kepala (Kranium) :
         Tulang tempurung kepala berfungsi untuk melindungi otak.   Tulang tempurung kepala tersusun dari :
(a). 1 Tulang Dahi (os Frontale)
(b). 2 Tulang Ubun-ubun (os Parietale)
(c). 2 Tulang Belakang Kepala (os Occipitale)
(d). 2 Tulang Baji (os Sphenoidale)
(e). 2 Tulang Tapius (os Ethomoidale)
(f). 2 Tulang Pelipis (os Temporale)

Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut  foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai tampat masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
b. Bagian  Wajah / Tulang Muka
Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.
Tulang Muka, terdiri dari :
(a). 2 Tulang Rahang Atas (os Maxillare)
(b). 2 Tulang Rahang Bawah (os Mandibulare)
(c). 2 Tulang Pipi (os Zigomatikum)
(d). 2 Tulang Langit-langit (os Pallatum)
(e). 2 Tulang Hidung (os Nasale)
(f). 2 Tulang Air Mata (os Lacrimale)
(g). 1 Tulang Mata Bajak (os Vomer)
(h). 1 Tulang Lidah (os Hyoideous)

2.                        Tulang Badan
Tulang Badan,meliputi :
a.       Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan-pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan.
Tulang belakang berada di bagian tangah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
Tulang Belakang, terdiri dari :
(a). 7 Ruas Tulang Leher (os Vertebrae Cervicales)
(b) 12 Ruas Tulang Punggung (os Vertebrae Thoracles)
(c). 5 Ruas Tulang Pinggang (os Lumbales)
(d). 5 Ruas Tulang Kelangkang (os Saccrum)
(e). 5 Ruas Tulang Ekor (os Vertebrae Coccigis)
b.      Tulang Dada
Tulang dada dan rusuk bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.
Tulang Dada, terdiri dari :
(a). Bagian Hulu (Manubrium Sternil)
(b). Tulang Bagian Badan (Corpus Sternil)
(c). Taju Pedang (Processus Xyphoideus)
c.       Tulang Rusuk
Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu, dan tulang rusuk melayang.
Tulang Rusuk, terdiri dari :
(a). 7 Pasang Rusuk Sejati (Costae Vera)
(b). 3 Pasang Rusuk Palsu (Costae Spuria)
(c). 2 Pasang Rusuk Melayang (Costae Fluctuantes)

3.                        Rangka Apendikuler
Rangka Apendikuler merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan tulang-tulang anggota gerak bawah.
a.       Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang anggota gerak atas terdiri atas Tulang Bahu, Tulang Lengan Atas, dan Tulang Lengan Bawah.

Tulang Bahu, Terdiri dari :
(a). Tulang Selangka (Kalvikula)
      Tulang selangka atau tulang leher msmbentuk bagian depan bahu.
(b). Tulang Belikat (Skapula)
      Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu.


Tulang Lengan Atas (Humerus) dan Tulang Lengan Bawah (Radius-Ulna).
Tulang lengan atas berhubungan dengan tulang lengan bawah.
Tulang Lengan Atas dan Tulang Lengan Bawah (Radius-Ulna), terdiri dari :
(a). 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
(b). 2 Tulang Lengan Bawah, terdiri dari 2 Tulang Pengumpil (Radius) dan 2 Tulang Hasta (Ulna)
(c). 2 Tulang Pergelangan Tangan (Carpale), masing-masing terdiri 8 ruas
(d). 2 Tulang Telapak Tangan (Metacarpale), masing-masing terdiri 5 ruas
(e). 2 Tulang Jari/Phalanges, masing-masing terdiri 14 ruas

b. Tulang Pinggang/Pinggul (Pelvis)
      Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum. Asetabulum merupakan tempat melekatnya tulang paha (femur).
Tulang Pinggul terdiri dari 6 ruas, yaitu :
(a). 2 Tulang Usus (os Illium)
(b). 2 Tulang Duduk (os Ischium)
(c). 2 Tulang Kemaluan (os Pubis), yang mengalami fusi, sehingga terlihat satu ruas
                       
c. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang Anggota Gerak Bawah, tediri dari :
(a). 2 Tulang Paha (os Femur)
(b). 2 Tempurung Lutut (os Pattela)
(c). 2 Tulang Kering (os Tibia)
(d). 2 Tulang Betis (os Fibula)
(e). 2 Tulang Pergelangan Kaki (os Tarsale), masing-masing 7 ruas
(f). 2 Tulang Telapak Kaki (os Metatarsale), yang besar tulang tumit
(g). 2 Tulang Jari/Phalanges, masing-masing terdiri 14 ruas



BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

          Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah :
1.      Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka .Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.
2.      Secara garis besar,rangka manusia dibagi menjadi dua,yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
3.      Bagian Tengkorak, meliputi :
a. Bagian Tempurung Otak / Kepala (Kranium) :
(a). 1 Tulang Dahi (os Frontale)
(b). 2 Tulang Ubun-ubun (os Parietale)
(c). 2 Tulang Belakang Kepala (os Occipitale)
(d). 2 Tulang Baji (os Sphenoidale)
(e). 2 Tulang Tapius (os Ethomoidale)
(f). 2 Tulang Pelipis (os Temporale)
b. Bagian  Wajah / Tulang Muka
Tulang Muka, terdiri dari :
(a). 2 Tulang Rahang Atas (os Maxillare)
(b). 2 Tulang Rahang Bawah (os Mandibulare)
(c). 2 Tulang Pipi (os Zigomatikum)
(d). 2 Tulang Langit-langit (os Pallatum)
(e). 2 Tulang Hidung (os Nasale)
(f). 2 Tulang Air Mata (os Lacrimale)
(g). 1 Tulang Mata Bajak (os Vomer)
(h). 1 Tulang Lidah (os Hyoideous)




4.      Tulang Dada
Tulang Dada, terdiri dari :
(a). Bagian Hulu (Manubrium Sternil)
(b). Tulang Bagian Badan (Corpus Sternil)
(c). Taju Pedang (Processus Xyphoideus)
5.   Tulang Pinggang/Pinggul (Pelvis)
Tulang Pinggul terdiri dari 6 ruas, yaitu :
(a). 2 Tulang Usus (os Illium)
(b). 2 Tulang Duduk (os Ischium)
(c). 2 Tulang Kemaluan (os Pubis), yang mengalami fusi, sehingga terlihat satu ruas
6.      Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang Bahu, Terdiri dari :
(a). Tulang Selangka (Kalvikula)
(b). Tulang Belikat (Skapula)
Tulang Lengan Atas dan Tulang Lengan Bawah (Radius-Ulna), terdiri dari:
(a). 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
(b). 2 Tulang Lengan Bawah, terdiri dari 2 tulang Pengumpil (Radius) dan 2 tulang Hasta (Ulna)
(c). 2 Tulang Pergelangan Tangan (Carpale), masing-masing terdiri 8 ruas
(d). 2 Tulang Telapak Tangan (Metacarpale), masing-masing terdiri 5 ruas
(e). 2 Tulang Jari/Phalanges, masing-masing terdiri 14 ruas
7.   Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang Anggota Gerak Bawah, tediri dari :
(a). 2 Tulang Paha (os Femur)
(b). 2 Tempurung Lutut (os Pattela)
(c). 2 Tulang Kering (os Tibia)
(d). 2 Tulang Betis (os Fibula)
(e). 2 Tulang Pergelangan Kaki (os Tarsale), masing-masing 7 ruas
(f). 2 Tulang Telapak Kaki (os Metatarsale), yang besar tulang tumit
(g). 2 Tulang Jari/Phalanges, masing-masing terdiri 14 ruas


3.2          Saran

Dalam mempelajari mengenai system rangka, diperlukannya alat peraga kerangka.


DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah,dkk.2007.BIOLOGI 2.Jakarta:Erlangga
Pratiwi, D .A, dkk.2007.BIOLOGI.Jakarta:Erlangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar