BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergarak
secara aktif. Dan alat gerak vertebrata adalah tulang berfungsi sebagai alat
gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, karena mempunyai kemampuan
berkontraksi atau berkerut.
Tulang disebut alat gerak
pasif karena digerakkan oleh otot.
1.
Jenis
Tulang
Berdasarkan jaringan penyusun
dan sifat-sifat fisiknya, tulang dibedakan menjadi dua yaitu :
- Tulang
Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat bingkas
dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matrik
berupa kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe,
yaitu : tulang rawan hialin, elastis, dan serat.
- Tulang
(Osteon)
Tulang bersifat keras dan
berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.
Tulang tersusun atas
bagian-bagian sebagai berikut :
1) Osteoblas
Merupakan sel tulang muda yang
akan menbentuk osteosit.
2) Osteosit
Merupakan sel-sel tulang dewasa.
3) Osteoprogenator
Merupakan sel khusus, yaitu
derivat mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi
menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat di bagian luar membran (periostium)
4) Osteoklas
Merupakan sel yang berkembang
dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk
perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.
2.
Pembentukan
Tulang
Pembentukan
tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago
dihasilakan dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalam
nya akan berongga dan terisi osteoblas.
Osteoblas juga mnempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel
tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar, atau proses pembentukannya konsentris.
Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan
syaraf membentuk suatu sistem yang
disebut sistem havers.
Disekeliling
sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang.
Kelak, di dalam senyawa protein ini terdapat pula kapur dan fosfor sehingga
matriks tulang akan mengeras. Proses penulangan ini disebut osifikasi.
3.
Bentuk
Tulang
Berdasarkan bentuknya,
terdapat 3 macam bentuk utama tulang yaitu:
a.
Tulang
Pipa ( Tulang Panjang )
Tulang pipa terbentuk tabung
dan pada umumnya berongga. Di ujung
tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang
lain. Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta dan
tulang pengumpil.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bagian tengah disebut diafisis
kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra
epifisis
b.
Tulang
Pipih
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak
dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih
menyusun dinding rongga, sehingga rtulang pipih ini sering berfungsi sebagai
pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat,
dan tulang tengkorak.
c.
Tulang
Pendek
Tulang
pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan
ruas-ruas tulang belakang.
d. Tulang Tak Berbentuk
Tulang tak
berbentuk memiliki bentuk yang tertentu. Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.
4.
Fungsi
Tulang
a)
Memberi bentuk tubuh
b)
Melindungi
alat tubuh yang vital
c)
Menahan
dan menegakkan tubuh
d)
Tempat
perekatan otot
e)
Tempat
menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor
f)
Tempat
pembentukan sel darah
g)
Tempat
menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang.
5.
Hubungan
Antar Tulang
Agar artikulasi
( hubungan antar tulang ) dapat bergerak, diperlukas struktur ksusus yang di
sebut sendi. Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar
tulang, yaitu sinatrosis, anfiantrosis, dan diatrosis.
a)
Sinatrosis
Adalah
hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan antar tulang
ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga
sama sekali tidak dapat digerakkan.
Ada dua tipe utama sinatrosis,
yaitu suture, dan sinkondrosis.
Suture adalah hubungan antar
tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada
tengkorak.
Sinkondrosis
adalah hubungan antar tulang yang hubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya
hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
b)
Amfiatrosis
Amfiatrosis
adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk
sedikit geraka. Amfiatrosis dibagi menjadi dua, yaitu: simfisis dan
sindesmosis. Pada simfisis sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih,
contohnya pada sendi antar tulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada
sindesmosis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contohnya, sendi antar tulang betis dan tulang kering.
c)
Diartrosis
Diartrosis
adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh
jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartrosis
disebut juga hubungan sinovial yang dicirikan oleh keleluasaannya dalam
bergerak dan fleksibel. Sendi ada yang dapat bergerak kesatu arah dan dapat
pula yang bergerak keberbagai arah. Ciri-ciri diartrosis antara lain :
§ Permukaan sendi di balut oleh selaput atau
kapsul jaringan ikat fibrous ( menyerabut )
§ Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membran
jaringan ikat yang disebut membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial
untuk mengurangi gesekan.
§ Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh
ligamen dan ada yang tidak.
§ Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan
kartilago serabut
Hubungan antar tulang yang
bersifat diartrosis contohnya adalah sebagi berikut :
1.
Sendi
Engsel
Pada sendi
engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya
satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya, sendi pada siku, lutut, mata
kaki, dan ruas antarjari.
2.
Sendi
Putar
Pada sendi
putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk
seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros, misalnya sendi antar
tulang hasta dan pengumpil dan sendi antar tulang atlas dengan tulang
tengkorak.
3.
Sendi
Pelana atau Sela
Pada sendi
pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua,
tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya,
sendi antar tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan dan dengan ruas
jari tangan.
4.
Sendi
Kondiloid atau Elipsoid
Sendi
kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke
kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan
masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antar tulang
pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
5.
Sendi
Peluru
Pada sendi
peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol, bentuk ini memungkinkan
gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi antar
tulang bahu dan lengan atas, dan antar tulang gelang dan penggul dan paha.
6.
Sendi
Luncur
Pada sendi
ini, kedua ujung tulang agak rata, sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan
tidak berporos. Misalnya, sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang
pergelangan kaki, antar tulang selangka, dan tulang belikat.
BAB 2
PEMBAHASAN
SISTEM RANGKA
Tulang-tulang
dalam tubuh membentuk sistem rangka .Kemudian sistem rangka ini bersama-sama
menyusun kerangka tubuh. Secara garis besar,rangka manusia dibagi menjadi
dua,yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
a. Rangka
Aksial
Rangka
aksial terdiri tulang tengkorak,tulang belakang (vertebra),hioid,tulang dada dan
tulang rusuk.
b. Rangka
Apendikuler
Rangka
apendikuler terdiri dari tulang lengan,tulang telapak tangan,tulang tungkai,tulang telapak
kaki,tulang pinggul, dan tulang bahu.
Struktur
Rangka dibedakan menjadi:
1.
Bagian Tengkorak
Tengkorak
berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala
bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
Bagian Tengkorak,
meliputi :
a. Bagian
Tempurung Otak / Kepala (Kranium) :
Tulang tempurung kepala berfungsi untuk melindungi otak. Tulang tempurung kepala tersusun dari :
(a). 1 Tulang Dahi (os Frontale)
(b). 2 Tulang Ubun-ubun
(os Parietale)
(c). 2 Tulang Belakang Kepala
(os Occipitale)
(d). 2 Tulang Baji (os Sphenoidale)
(e). 2 Tulang Tapius (os
Ethomoidale)
(f). 2 Tulang Pelipis
(os Temporale)
Di
bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai
tampat masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah yang kemudian menuju ke
sumsum tulang belakang.
b. Bagian Wajah / Tulang Muka
Tulang muka
terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata
untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi
bentuk wajah.
Tulang
Muka, terdiri dari :
(a). 2 Tulang
Rahang Atas (os Maxillare)
(b). 2
Tulang Rahang Bawah (os Mandibulare)
(c). 2 Tulang
Pipi (os Zigomatikum)
(d). 2
Tulang Langit-langit (os Pallatum)
(e). 2
Tulang Hidung (os Nasale)
(f). 2
Tulang Air Mata (os Lacrimale)
(g). 1
Tulang Mata Bajak (os Vomer)
(h). 1
Tulang Lidah (os Hyoideous)
2.
Tulang Badan
Tulang
Badan,meliputi :
a. Tulang Belakang
Pada tulang
belakang terjadi pelengkungan-pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat
tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan
gerakan.
Tulang
belakang berada di bagian tangah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh
tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang
rusuk.
Tulang Belakang, terdiri dari
:
(a). 7 Ruas Tulang Leher
(os Vertebrae Cervicales)
(b) 12 Ruas Tulang Punggung
(os Vertebrae Thoracles)
(c). 5 Ruas Tulang Pinggang
(os Lumbales)
(d). 5 Ruas Tulang
Kelangkang (os Saccrum)
(e). 5 Ruas Tulang Ekor
(os Vertebrae Coccigis)
b. Tulang Dada
Tulang
dada dan rusuk bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ
penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga
berhubungan dengan tulang belakang.
Tulang Dada, terdiri
dari :
(a). Bagian Hulu
(Manubrium Sternil)
(b). Tulang Bagian Badan
(Corpus Sternil)
(c). Taju Pedang
(Processus Xyphoideus)
c. Tulang Rusuk
Tulang
rusuk dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk
palsu, dan tulang rusuk melayang.
Tulang
Rusuk, terdiri dari :
(a). 7 Pasang
Rusuk Sejati (Costae Vera)
(b). 3 Pasang
Rusuk Palsu (Costae Spuria)
(c). 2
Pasang Rusuk Melayang (Costae Fluctuantes)
3.
Rangka Apendikuler
Rangka
Apendikuler merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota
gerak atas dan tulang-tulang anggota gerak bawah.
a. Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang
anggota gerak atas terdiri atas Tulang Bahu, Tulang Lengan Atas, dan Tulang
Lengan Bawah.
Tulang Bahu, Terdiri dari :
(a). Tulang Selangka (Kalvikula)
Tulang selangka atau tulang leher
msmbentuk bagian depan bahu.
(b).
Tulang Belikat (Skapula)
Tulang belikat terdapat di atas sendi
bahu.
Tulang Lengan Atas (Humerus)
dan Tulang Lengan Bawah (Radius-Ulna).
Tulang lengan atas berhubungan
dengan tulang lengan bawah.
Tulang Lengan Atas dan Tulang
Lengan Bawah (Radius-Ulna), terdiri dari :
(a). 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
(b). 2 Tulang
Lengan Bawah, terdiri dari 2 Tulang Pengumpil (Radius) dan 2 Tulang Hasta (Ulna)
(c). 2 Tulang
Pergelangan Tangan (Carpale), masing-masing terdiri 8 ruas
(d). 2 Tulang
Telapak Tangan (Metacarpale), masing-masing terdiri 5 ruas
(e). 2 Tulang Jari/Phalanges,
masing-masing terdiri 14 ruas
b. Tulang Pinggang/Pinggul
(Pelvis)
Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum. Asetabulum merupakan tempat melekatnya
tulang paha (femur).
Tulang Pinggul terdiri dari 6
ruas, yaitu :
(a). 2 Tulang Usus (os
Illium)
(b). 2 Tulang Duduk (os
Ischium)
(c).
2 Tulang Kemaluan (os Pubis), yang mengalami fusi, sehingga terlihat satu ruas
c. Tulang Anggota Gerak
Bawah
Tulang Anggota Gerak
Bawah, tediri dari :
(a). 2 Tulang Paha (os
Femur)
(b). 2 Tempurung Lutut (os
Pattela)
(c). 2 Tulang Kering (os
Tibia)
(d). 2 Tulang Betis (os
Fibula)
(e). 2 Tulang
Pergelangan Kaki (os Tarsale), masing-masing 7 ruas
(f). 2 Tulang Telapak
Kaki (os Metatarsale), yang besar tulang tumit
(g). 2 Tulang Jari/Phalanges,
masing-masing terdiri 14 ruas
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah
:
1. Tulang-tulang dalam tubuh membentuk
sistem rangka .Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.
2. Secara garis besar,rangka manusia
dibagi menjadi dua,yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh).
3. Bagian Tengkorak, meliputi :
a. Bagian Tempurung Otak
/ Kepala (Kranium) :
(a). 1 Tulang Dahi (os Frontale)
(b). 2 Tulang Ubun-ubun
(os Parietale)
(c). 2 Tulang Belakang
Kepala (os Occipitale)
(d). 2 Tulang Baji (os Sphenoidale)
(e). 2 Tulang Tapius (os
Ethomoidale)
(f). 2 Tulang Pelipis
(os Temporale)
b. Bagian Wajah / Tulang Muka
Tulang Muka, terdiri
dari :
(a). 2
Tulang Rahang Atas (os Maxillare)
(b). 2 Tulang
Rahang Bawah (os Mandibulare)
(c). 2 Tulang
Pipi (os Zigomatikum)
(d). 2 Tulang
Langit-langit (os Pallatum)
(e). 2
Tulang Hidung (os Nasale)
(f). 2
Tulang Air Mata (os Lacrimale)
(g). 1
Tulang Mata Bajak (os Vomer)
(h). 1
Tulang Lidah (os Hyoideous)
4. Tulang Dada
Tulang Dada, terdiri
dari :
(a). Bagian Hulu (Manubrium
Sternil)
(b). Tulang Bagian Badan
(Corpus Sternil)
(c). Taju Pedang
(Processus Xyphoideus)
5. Tulang Pinggang/Pinggul (Pelvis)
Tulang Pinggul terdiri
dari 6 ruas, yaitu :
(a). 2 Tulang Usus (os
Illium)
(b). 2 Tulang Duduk (os Ischium)
(c).
2 Tulang Kemaluan (os Pubis), yang mengalami fusi, sehingga terlihat satu ruas
6. Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang Bahu, Terdiri dari :
(a). Tulang Selangka
(Kalvikula)
(b). Tulang Belikat (Skapula)
Tulang Lengan Atas dan Tulang
Lengan Bawah (Radius-Ulna), terdiri dari:
(a). 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
(b). 2
Tulang Lengan Bawah, terdiri dari 2 tulang Pengumpil (Radius) dan 2 tulang
Hasta (Ulna)
(c). 2 Tulang Pergelangan Tangan
(Carpale), masing-masing terdiri 8 ruas
(d). 2 Tulang Telapak Tangan
(Metacarpale), masing-masing terdiri 5 ruas
(e). 2 Tulang
Jari/Phalanges, masing-masing terdiri 14 ruas
7. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang Anggota Gerak Bawah,
tediri dari :
(a). 2 Tulang Paha (os
Femur)
(b). 2 Tempurung Lutut (os
Pattela)
(c). 2 Tulang Kering (os
Tibia)
(d). 2 Tulang Betis (os Fibula)
(e). 2 Tulang
Pergelangan Kaki (os Tarsale), masing-masing 7 ruas
(f). 2 Tulang Telapak
Kaki (os Metatarsale), yang besar tulang tumit
(g). 2 Tulang Jari/Phalanges,
masing-masing terdiri 14 ruas
3.2
Saran
Dalam mempelajari mengenai system rangka, diperlukannya
alat peraga kerangka.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah,dkk.2007.BIOLOGI
2.Jakarta:Erlangga
Pratiwi, D .A, dkk.2007.BIOLOGI.Jakarta:Erlangga